Assalamualaikum, genks! Alhamdulillah, pada hari Sabtu, 13
Januari 2018 lalu, aku berkesempatan hadir dalam acara SCHOLARSHIP TALK yang
diselenggarakan oleh Ikatan Alumni FIKes UHAMKA (IKAFU) dan Alumni Pergerakan
Anggota Muda IAKMI (PAMI). Menghadirkan beberapa narasumber yang luar biasa.
Ada Kang Deni Wahyudi Kurniawan, Penerima Beasiswa Fullbright,
Master Program for International Development Studies, Center for International
Studies, Ohio University; kemudian Kang Ridhwan Fauzi, Penerima Beasiswa ASEAN
Scholarship, Master of Publich Health, College of Public Health Sciences,
Chulalongkorn University.
Narasumber ketiga ada Ibu Zakiyah Eke, Penerima Beasiswa Studern
in Netherland (STUNED), Master of Science: Nutrition Epidemiology, Wageningen
University and Research (WUR). Lalu, tampil sebagai moderator adalah Pak Mouhamad
Bigwanto, Wadek III FIKes UHAMKA, Penerima Beasiswa LPDP Magister Luar Negeri.
Berikut ini aku tulis catatannya dengan gaya kultwit (kuliah
Twitter) ya, biar ringkas. Hihih.
01. Kalo mau dapet beasiswa Luar Negeri,
segera apply sejak lulus. #beasiswa
02. Kang Deni, beliau mencoba banyak beasiswa sebelum akhirnya
dapat beasiswa Fullbright. Beliau sampai mencoba 8 kali untuk dapet beasiswa.
Teman-temannya bahkan ada yang sampai 13 kali. #beasiswa
03. Kadang beasiswa yang kita targetin, nggak dapet. Dan yang
gak kita targetin, malah dapet. Makanya gak apa-apa apply sebanyak mungkin
#beasiswa.
04. Hal yang dirasa paling krusial adalah seleksi dokumen /
administrasi. #beasiswa
05. Saat membuat Esai / Study Objective harus menarik. #beasiswa
06. Kita juga harus bagus bahasa Inggrisnya. Belajar bahasa
Inggris (atau bahasa asing lainnya) adalah Long-life Learning. #beasiswa
07. Kalo mau kursus untuk persiapan adminsitrasi beasiswa
terkait bahasa Inggris; ambil yang spesifik untuk IELTS Preparation / Academic
Purposes. #beasiswa
08. Surat Rekomendasi minta ke siapa? Bisa ke Pembimbing
Akademik, Pemb. Skripsi atau Dekan | Orang yang tahu aktivitas kita (kerja /
organisasi) | Tokoh yang kenal sama kita. #beasiswa
09. Surat Rekomendasi biasanya punya hubungan dengan Study
Objective. #beasiswa
10. Pengalaman Kang Ridhwan, saat lulus S1 tahun 2013, langsung
mencoba semua beasiswa yang buka pada tahun tersebut. #beasiswa
11. Pengalaman Kang Ridhwan, pada tahun 2014, selain daftar
beasiswa di luar negeri, juga daftar S2 reguler di Indonesia. #beasiswa
12. Pak Bigwanto, "Gak boleh putus asa dalam kejar mimpi.
Cari temen yang memotivasi." #beasiswa
13. Pengalaman Bu Eke. Lulus tahun 2012.
Butuh waktu 2,5 tahun untuk nyari #beasiswa.
14. Pengalaman Bu Eke, investasi untuk
persiapan syarat-syarat beasiswa (tes, kirim dokumen dll) mencapai sekitar
1.000 USD. "Gaji kerjaan dipakai buat urus beasiswa," katanya.
#beasiswa
15. Pengalaman Bu Eke, saat waktu itu
target beasiswa belum berhasil; ubah haluan jadi targetin kampusnya dulu.
#beasiswa
16. "Nyari beasiswa bukan hanya butuh
semangat (motivasi), tapi juga investasi untuk dokumen-dokumen /
administrasi." - Pak Big. #beasiswa
17. Persyaratan akademik juga berpengaruh.
IPK harus gede. #beasiswa
18. Tiap beasiswa punya interset berbeda.
Dari Study Objective yang sama; ada yang menganggap itu menarik dan ada juga
yang menganggap tidak menarik. #beasiswa
19. Restu orang tua penting. Izin dulu sebelum kuliah ke Luar
Negeri. Buat orang tua mendukungmu. #beasiswa
20. Kalo misalnya S1 kamu lebih lama dari waktu biasanya, gak
usah patah semangat. Buktikan dengan prestasi lainnya. #beasiswa
21. Opini: Kalo kuliah di Luar Negeri, "masalah" cuma
ada 2: Assingment dan Thesis. Kalo di dalam negeri, banyak faktor eks. Misalnya
sambil kerja, atau urusan keluarga. Bisa potensi mengganggu. #beasiswa
22. Opini: Kuliah di Luar Negeri banyak pengalaman menarik
selain dalam hal akademik. #beasiswa
23. Bu Eke punya pengalam seru saat "menemukan Islam"
di Luar Negeri, yang mana di sana muslim adalah minoritas. #beasiswa
24. Tantangan terbesar kuliah di Eropa adalah saat ingin shalat.
Juga puasa' karena di sana pembagian waktunya gak tetap kayak di Indonesia.
#beasiswa
25. Pergaulan juga menantang. Bagaimana kita harus berteman
tanpa terbawa gaya hidup negatif yang ada. #beasiswa
26. Bagi Kang Deni, dapet beasiswa di luar negeri itu enak.
Karena bisa belajar dengan tenang. Semua dibiayai. Jadinya studi bisa fokus.
#beasiswa
27. Harus pilih juga kampus dan lingkungan yang sesuai dengan
keuangan beasiswa kita. #beasiswa
28. Di US, kebanyakan kampus prestisius itu swasta. Beda dengan
Indonesia, yang prestisius itu negeri. #beasiswa
29. Pengalaman Kang Ridhwan, sejak dirinya kedapatan shalat di
koridor kampus (difoto oleh satpam), ia dipanggil oleh pihak kampus.
Alhamdulillah, jadinya di setiap Fakultas di Chulalongkorn, sudah ada tempat
shalat khusus. #beasiswa
30. Pokoknya kalo di kota besar itu relatif mudah untuk
kehidupan muslim. (masjid dan makanan halal). #beasiswa
31. ASEAN Scholarship itu beasiswa hibah dari pemerintah
Thailand. #beasiswa
32. Btw, Kang Ridhwan pernah nonton film di bioskop Thailand,
katanya subtitelnya sedih. #iykwim #beasiswa
33. FYI, pengalaman Bu Eke, beasiswa STUNED itu dapetnya sekitar
970 EUR. Terkadang ada monitoring, ditanya soal culture shock. #beasiswa
34. Saran, kalo dapet beasiswa yang membebaskan kita untuk
memilih universitas sendiri, pilih yang gak terletak di kota besar (karena
biaya hidup lebih murah) #beasiswa
35. Biasanya saat mau S2, kita harus sudah punya Study Objective
yang jelas. Topik tesis dan juga outlinenya. #beasiswa
36. Terkait liniearitas bidang studi. Hanya di Indonesia aja
yang lumayan strict. Kalo di luar negeri, yang lebih penting itu kitanya mau
riset apa. Gak wajib linier. Sebagai contoh Kang Deni, dari Dirasat Islamiyah
ke International Development Studies. #beasiswa
37. Kalo di luar negeri, yang lebih ditekankan adalah pendekatan
multi-disiplin ilmu. Karena suatu isu, bisa dibahas dari banyak pendekatan
ilmu. #beasiswa
38. So, kalo mau kuliah multi-disiplin ilmu, coba kuliah di luar
negeri ya! #beasiswa
39. Kenapa TOEFL/IELTS itu penting? Bayangkan saja, apabila kamu
gak ngerti bahasa Inggris. Terus kuliah di luar negeri, apa yang terjadi?
#beasiswa
40. Pengalaman pribadi Bu Eke, kadang ada ketika ujian, masih
bingung dalam memahami soal. Itu terjadi apabila belum punya kemampuan bahasa
Inggris yang cukup. #beasiswa
41. Kalo kita gak ikut tes-tes macem TOEFL/IELTS, kita yang rugi
sendiri. Kita bisa sulit untuk catch-up perkuliahan. #beasiswa
42. Pengalaman Kang Deni. Bikin jurnal, lebih sering revisi
terkait grammar daripada konten. Makanya bahasa Inggris itu penting. #beasiswa
43. Caution: Nilai TOEFL/IELTS tinggi bukan juga jaminan 100%.
Karena mahasiswa internasional itu beragam. Bahasa Inggrisnya juga
"beragam". #beasiswa
44. Pengalaman Kang Ridhwan: Kerja dulu, nabung
sebanyak-banyaknya, sebelum kuliah. Pas dapet beasiswa, tabungannya dikasih
semua ke orang tua. #beasiswa
45. Alasan lain kenapa harus lanjut S2, adalah supaya ketika kita
mau pindah kerja ke tempat lain / project lain (di masa depan maybe kan); itu
kita gak dari awal lagi kayak anak S1. Tapi sudah lebih maju. Peningkatan
kualifikasi akademik. #beasiswa
46. Pengalaman Kang Deni. Usia 35-40 tahun, investasi dari dada
ke atas. Belajar. Dan ya, S2.
47. Kadang skill dan pengalaman juga harus dibuktikan dengan
lembar ijazah. Pengakuan. #beasiswa
48. Bisa aja belajar sendiri. Tapi tetap saja ada hal-hal yang
butuh bimbingan langsung dari guru. #beasiswa
49. KARAKTERISTIK BEASISWA NARASUMBER | Fullbright: Beasiswa
dulu, baru nyari kampus buat diapply | STUNED: Nyari kampus dulu, baru apply
beasiswanya | ASEAN Scholarship: Sudah sepaket. Keterima beasiswa = keterima di
kampusnya. #beasiswa
50. Kalo S1 dan S2 gak linier, masih bisa jadi dosen (mengajar).
Tapi mungkin agak sulit di urusan jabatan fungsional (untuk jadi profesor dan
semisalnya). #beasiswa
51. Bisakah saving dari uang beasiswa? Bisa, tergantung gaya
hidup. Kang Deni kalo makan pagi dan malem, milih masak. Lebih hemat. Uang
beasiswa ada yang bisa ditabung. #beasiswa
52. Harus siap-siap juga kalo lagi masa liburan dan
administrator yang ngasih uang beasiswanya telat. Makanya gaya hidup harus
diperhatikan. #beasiswa
53. Dengan berhemat, Kang Deni bisa saving beasiswa untuk
dikirimkan ke keluarga. #beasiswa
54. Bu Eke pernah jualan di Belanda, untuk nambah-nambah
penghasilan. Jualan nasi uduk, nasi goreng, mie goreng, dsb. Segmentasinya
mahasiswa Indonesia yang butuh makan siang. Juga bisa ditaro di kantin kampus.
#beasiswa
55. Tips dari Kang Ridhwan: Simpan uang dari hasil kerja di
Indonesia, buat cadangan emergency di luar negeri. Beliau ada pengalaman gitu,
alhamdulillah sih gak kepake duit emergencynya. #beasiswa
56. Jangan males bikin draft surat rekomendasi untuk memudahkan
tokoh/orang yang kita mintain rekomendasi. Khawatir beliau sibuk atau gimana.
Jadi biar tinggal tanda tangan. #beasiswa
57. Pengalaman Pak Bigwanto, "Walau belum tentu kenal sama
mahasiswanya, misalnya kamu minta surat rekomendasi ke Rektor pun, in syaa
Allah dikasih." So, tenang aja untuk urusan Surat Rekomendasi. #beasiswa
58. Pengalaman Kang Deni. Dapet nilai lebih mudah, asal kita
benar-benar sungguh-sungguh dan memperlihatkan progress/proses yang baik.
Misalnya selalu hadir kuliah dan ngerjain tugas. #beasiswa
59. Kata Bu Eke, kalo di Belanda ada aturan khusus soal nilai.
Kalo mahasiswa gak bisa lulus 30 SKS dalam setahun, bisa
dideportasi/dipulangkan. Putus beasiswanya. #beasiswa
60. Buat yang mau tau proses detail Kang
Deni Wahyudi Kurniawan mendapatkan beasiswa Fullbright, bisa kunjungi blog
beliau di http://www.deniwk.com/ #beasiswa
61. Informasi dari Bu Eke: PPI Dunia nulis buku. Judulnya
"20 Pencari Ilmu". Bisa didapatkan di tokok buku. Semoga bisa jadi
motivasi temen-temen. (Btw, sekarang lagi proses nerbitin jilid kedua dari buku
tersebut.) #beasiswa
62. "Mencari beasiswa itu proses yang panjang. Mengelola
semangat perlu daya tahan yang kuat. Salah satu cara mengelola semangat adalah
dengan tetap beraktivitas atau ikut pameran pendidikan." - Kang Ridhwan.
#beasiswa
63. "APPLY," kata Kang Deni. "Lebih baik milih
banyak beasiswa daripada gak dapet sama sekali. Luruskan niat," tegasnya.
#beasiswa
64. "Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga." (Hadits).
"Luruskan niat teman-teman, in syaa Allah akan ditolong oleh Allah untuk
dapatkan beasiswa." - Bu Eke #beasiswa
65. Alhamdulillah. Tuntas sudah sharing catatan Scholarship Talk
dariku. Semoga bermanfaat ya. Utamanya bagi yang sudah mau S2. Maaf kalo
terkesan loncat-loncat pembahasannya. Ya itu memang karena pas lagi acara pun,
kayak ngobrol santai. Jadi loloncatan. Hihi. #beasiswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar