15 Januari 2018

Berburu Beasiswa Kuliah S2 ke Luar Negeri, Siapa Takut?



Assalamualaikum, genks! Alhamdulillah, pada hari Sabtu, 13 Januari 2018 lalu, aku berkesempatan hadir dalam acara SCHOLARSHIP TALK yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni FIKes UHAMKA (IKAFU) dan Alumni Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI). Menghadirkan beberapa narasumber yang luar biasa.

Ada Kang Deni Wahyudi Kurniawan, Penerima Beasiswa Fullbright, Master Program for International Development Studies, Center for International Studies, Ohio University; kemudian Kang Ridhwan Fauzi, Penerima Beasiswa ASEAN Scholarship, Master of Publich Health, College of Public Health Sciences, Chulalongkorn University. 


Narasumber ketiga ada Ibu Zakiyah Eke, Penerima Beasiswa Studern in Netherland (STUNED), Master of Science: Nutrition Epidemiology, Wageningen University and Research (WUR). Lalu, tampil sebagai moderator adalah Pak Mouhamad Bigwanto, Wadek III FIKes UHAMKA, Penerima Beasiswa LPDP Magister Luar Negeri.

Berikut ini aku tulis catatannya dengan gaya kultwit (kuliah Twitter) ya, biar ringkas. Hihih.


01. Kalo mau dapet beasiswa Luar Negeri, segera apply sejak lulus. #beasiswa

02. Kang Deni, beliau mencoba banyak beasiswa sebelum akhirnya dapat beasiswa Fullbright. Beliau sampai mencoba 8 kali untuk dapet beasiswa. Teman-temannya bahkan ada yang sampai 13 kali. #beasiswa

03. Kadang beasiswa yang kita targetin, nggak dapet. Dan yang gak kita targetin, malah dapet. Makanya gak apa-apa apply sebanyak mungkin #beasiswa.

04. Hal yang dirasa paling krusial adalah seleksi dokumen / administrasi. #beasiswa

05. Saat membuat Esai / Study Objective harus menarik. #beasiswa

06. Kita juga harus bagus bahasa Inggrisnya. Belajar bahasa Inggris (atau bahasa asing lainnya) adalah Long-life Learning. #beasiswa

07. Kalo mau kursus untuk persiapan adminsitrasi beasiswa terkait bahasa Inggris; ambil yang spesifik untuk IELTS Preparation / Academic Purposes. #beasiswa

08. Surat Rekomendasi minta ke siapa? Bisa ke Pembimbing Akademik, Pemb. Skripsi atau Dekan | Orang yang tahu aktivitas kita (kerja / organisasi) | Tokoh yang kenal sama kita. #beasiswa

09. Surat Rekomendasi biasanya punya hubungan dengan Study Objective. #beasiswa

10. Pengalaman Kang Ridhwan, saat lulus S1 tahun 2013, langsung mencoba semua beasiswa yang buka pada tahun tersebut. #beasiswa

11. Pengalaman Kang Ridhwan, pada tahun 2014, selain daftar beasiswa di luar negeri, juga daftar S2 reguler di Indonesia. #beasiswa

12. Pak Bigwanto, "Gak boleh putus asa dalam kejar mimpi. Cari temen yang memotivasi." #beasiswa

13. Pengalaman Bu Eke. Lulus tahun 2012. Butuh waktu 2,5 tahun untuk nyari #beasiswa.

14. Pengalaman Bu Eke, investasi untuk persiapan syarat-syarat beasiswa (tes, kirim dokumen dll) mencapai sekitar 1.000 USD. "Gaji kerjaan dipakai buat urus beasiswa," katanya. #beasiswa

15. Pengalaman Bu Eke, saat waktu itu target beasiswa belum berhasil; ubah haluan jadi targetin kampusnya dulu. #beasiswa

16. "Nyari beasiswa bukan hanya butuh semangat (motivasi), tapi juga investasi untuk dokumen-dokumen / administrasi." - Pak Big. #beasiswa

17. Persyaratan akademik juga berpengaruh. IPK harus gede. #beasiswa

18. Tiap beasiswa punya interset berbeda. Dari Study Objective yang sama; ada yang menganggap itu menarik dan ada juga yang menganggap tidak menarik. #beasiswa

19. Restu orang tua penting. Izin dulu sebelum kuliah ke Luar Negeri. Buat orang tua mendukungmu. #beasiswa

20. Kalo misalnya S1 kamu lebih lama dari waktu biasanya, gak usah patah semangat. Buktikan dengan prestasi lainnya. #beasiswa

21. Opini: Kalo kuliah di Luar Negeri, "masalah" cuma ada 2: Assingment dan Thesis. Kalo di dalam negeri, banyak faktor eks. Misalnya sambil kerja, atau urusan keluarga. Bisa potensi mengganggu. #beasiswa

22. Opini: Kuliah di Luar Negeri banyak pengalaman menarik selain dalam hal akademik. #beasiswa

23. Bu Eke punya pengalam seru saat "menemukan Islam" di Luar Negeri, yang mana di sana muslim adalah minoritas. #beasiswa

24. Tantangan terbesar kuliah di Eropa adalah saat ingin shalat. Juga puasa' karena di sana pembagian waktunya gak tetap kayak di Indonesia. #beasiswa

25. Pergaulan juga menantang. Bagaimana kita harus berteman tanpa terbawa gaya hidup negatif yang ada. #beasiswa

26. Bagi Kang Deni, dapet beasiswa di luar negeri itu enak. Karena bisa belajar dengan tenang. Semua dibiayai. Jadinya studi bisa fokus. #beasiswa

27. Harus pilih juga kampus dan lingkungan yang sesuai dengan keuangan beasiswa kita. #beasiswa

28. Di US, kebanyakan kampus prestisius itu swasta. Beda dengan Indonesia, yang prestisius itu negeri. #beasiswa

29. Pengalaman Kang Ridhwan, sejak dirinya kedapatan shalat di koridor kampus (difoto oleh satpam), ia dipanggil oleh pihak kampus. Alhamdulillah, jadinya di setiap Fakultas di Chulalongkorn, sudah ada tempat shalat khusus. #beasiswa

30. Pokoknya kalo di kota besar itu relatif mudah untuk kehidupan muslim. (masjid dan makanan halal). #beasiswa

31. ASEAN Scholarship itu beasiswa hibah dari pemerintah Thailand. #beasiswa

32. Btw, Kang Ridhwan pernah nonton film di bioskop Thailand, katanya subtitelnya sedih. #iykwim #beasiswa

33. FYI, pengalaman Bu Eke, beasiswa STUNED itu dapetnya sekitar 970 EUR. Terkadang ada monitoring, ditanya soal culture shock. #beasiswa

34. Saran, kalo dapet beasiswa yang membebaskan kita untuk memilih universitas sendiri, pilih yang gak terletak di kota besar (karena biaya hidup lebih murah) #beasiswa 


 35. Biasanya saat mau S2, kita harus sudah punya Study Objective yang jelas. Topik tesis dan juga outlinenya. #beasiswa

36. Terkait liniearitas bidang studi. Hanya di Indonesia aja yang lumayan strict. Kalo di luar negeri, yang lebih penting itu kitanya mau riset apa. Gak wajib linier. Sebagai contoh Kang Deni, dari Dirasat Islamiyah ke International Development Studies. #beasiswa

37. Kalo di luar negeri, yang lebih ditekankan adalah pendekatan multi-disiplin ilmu. Karena suatu isu, bisa dibahas dari banyak pendekatan ilmu. #beasiswa

38. So, kalo mau kuliah multi-disiplin ilmu, coba kuliah di luar negeri ya! #beasiswa

39. Kenapa TOEFL/IELTS itu penting? Bayangkan saja, apabila kamu gak ngerti bahasa Inggris. Terus kuliah di luar negeri, apa yang terjadi? #beasiswa

40. Pengalaman pribadi Bu Eke, kadang ada ketika ujian, masih bingung dalam memahami soal. Itu terjadi apabila belum punya kemampuan bahasa Inggris yang cukup. #beasiswa

41. Kalo kita gak ikut tes-tes macem TOEFL/IELTS, kita yang rugi sendiri. Kita bisa sulit untuk catch-up perkuliahan. #beasiswa

42. Pengalaman Kang Deni. Bikin jurnal, lebih sering revisi terkait grammar daripada konten. Makanya bahasa Inggris itu penting. #beasiswa

43. Caution: Nilai TOEFL/IELTS tinggi bukan juga jaminan 100%. Karena mahasiswa internasional itu beragam. Bahasa Inggrisnya juga "beragam". #beasiswa

44. Pengalaman Kang Ridhwan: Kerja dulu, nabung sebanyak-banyaknya, sebelum kuliah. Pas dapet beasiswa, tabungannya dikasih semua ke orang tua. #beasiswa

45. Alasan lain kenapa harus lanjut S2, adalah supaya ketika kita mau pindah kerja ke tempat lain / project lain (di masa depan maybe kan); itu kita gak dari awal lagi kayak anak S1. Tapi sudah lebih maju. Peningkatan kualifikasi akademik. #beasiswa

46. Pengalaman Kang Deni. Usia 35-40 tahun, investasi dari dada ke atas. Belajar. Dan ya, S2.

47. Kadang skill dan pengalaman juga harus dibuktikan dengan lembar ijazah. Pengakuan. #beasiswa

48. Bisa aja belajar sendiri. Tapi tetap saja ada hal-hal yang butuh bimbingan langsung dari guru. #beasiswa

49. KARAKTERISTIK BEASISWA NARASUMBER | Fullbright: Beasiswa dulu, baru nyari kampus buat diapply | STUNED: Nyari kampus dulu, baru apply beasiswanya | ASEAN Scholarship: Sudah sepaket. Keterima beasiswa = keterima di kampusnya. #beasiswa

50. Kalo S1 dan S2 gak linier, masih bisa jadi dosen (mengajar). Tapi mungkin agak sulit di urusan jabatan fungsional (untuk jadi profesor dan semisalnya). #beasiswa

51. Bisakah saving dari uang beasiswa? Bisa, tergantung gaya hidup. Kang Deni kalo makan pagi dan malem, milih masak. Lebih hemat. Uang beasiswa ada yang bisa ditabung. #beasiswa

52. Harus siap-siap juga kalo lagi masa liburan dan administrator yang ngasih uang beasiswanya telat. Makanya gaya hidup harus diperhatikan. #beasiswa

53. Dengan berhemat, Kang Deni bisa saving beasiswa untuk dikirimkan ke keluarga. #beasiswa

54. Bu Eke pernah jualan di Belanda, untuk nambah-nambah penghasilan. Jualan nasi uduk, nasi goreng, mie goreng, dsb. Segmentasinya mahasiswa Indonesia yang butuh makan siang. Juga bisa ditaro di kantin kampus. #beasiswa

55. Tips dari Kang Ridhwan: Simpan uang dari hasil kerja di Indonesia, buat cadangan emergency di luar negeri. Beliau ada pengalaman gitu, alhamdulillah sih gak kepake duit emergencynya. #beasiswa

56. Jangan males bikin draft surat rekomendasi untuk memudahkan tokoh/orang yang kita mintain rekomendasi. Khawatir beliau sibuk atau gimana. Jadi biar tinggal tanda tangan. #beasiswa

57. Pengalaman Pak Bigwanto, "Walau belum tentu kenal sama mahasiswanya, misalnya kamu minta surat rekomendasi ke Rektor pun, in syaa Allah dikasih." So, tenang aja untuk urusan Surat Rekomendasi. #beasiswa

58. Pengalaman Kang Deni. Dapet nilai lebih mudah, asal kita benar-benar sungguh-sungguh dan memperlihatkan progress/proses yang baik. Misalnya selalu hadir kuliah dan ngerjain tugas. #beasiswa

59. Kata Bu Eke, kalo di Belanda ada aturan khusus soal nilai. Kalo mahasiswa gak bisa lulus 30 SKS dalam setahun, bisa dideportasi/dipulangkan. Putus beasiswanya. #beasiswa

60. Buat yang mau tau proses detail Kang Deni Wahyudi Kurniawan mendapatkan beasiswa Fullbright, bisa kunjungi blog beliau di http://www.deniwk.com/  #beasiswa

61. Informasi dari Bu Eke: PPI Dunia nulis buku. Judulnya "20 Pencari Ilmu". Bisa didapatkan di tokok buku. Semoga bisa jadi motivasi temen-temen. (Btw, sekarang lagi proses nerbitin jilid kedua dari buku tersebut.) #beasiswa

62. "Mencari beasiswa itu proses yang panjang. Mengelola semangat perlu daya tahan yang kuat. Salah satu cara mengelola semangat adalah dengan tetap beraktivitas atau ikut pameran pendidikan." - Kang Ridhwan. #beasiswa

63. "APPLY," kata Kang Deni. "Lebih baik milih banyak beasiswa daripada gak dapet sama sekali. Luruskan niat," tegasnya. #beasiswa

64. "Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga." (Hadits). "Luruskan niat teman-teman, in syaa Allah akan ditolong oleh Allah untuk dapatkan beasiswa." - Bu Eke #beasiswa

65. Alhamdulillah. Tuntas sudah sharing catatan Scholarship Talk dariku. Semoga bermanfaat ya. Utamanya bagi yang sudah mau S2. Maaf kalo terkesan loncat-loncat pembahasannya. Ya itu memang karena pas lagi acara pun, kayak ngobrol santai. Jadi loloncatan. Hihi. #beasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar