Selasa, 22 Maret
2016, hal menarik terjadi di DKI Jakarta. Aksi Demo Pengemudi Taksi.
![]() |
Berita Seputar Demo Pengemudi Taksi di Laman Detik |
Di media sosial,
demo pengemudi taksi ini ternyata tidak hanya berdampak bagi warga DKI Jakarta.
Bisa dibilang, di media sosial yang tidak mengenal batasan geografis ini, isu
demo pengemudi taksi diminati oleh netizen secara umum. Terutama yang memang bersentuhan
dengan taksi, atau pun layanan "taksi daring". Contohnya, ya saya yang orang Bogor ini. Haha. *garing ya?*
Melalui media
sosial, saya melihat bahwa demo hari ini ternyata berlangsung anarkis. Ada yang
menghajari sesama pengemudi taksi karena dia gak mau ikut demo. Ada juga
pengemudi yang gak mau diajak demo, pas dipaksa ikut demo, kemudian dia
nabrak-nabrakin yang ngajak. Ada kisah pengemudi ojek daring yang dihajar
massa. Ada juga drama tawuran antara pengemudi taksi dengan pengemudi layanan
transportasi daring. Sampai kisah Kapolres yang memerintahkan mobil kepolisian
untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Dari sekian kisah
yang terjadi, saya justru tertarik melihat bagaimana tanggapan
perusahan-perusahan yang terkait dengan para pengemudi. Kita sebut saja Blue
Bird Group, Go-jek, Grab, dan Uber.
Menarik melihat
bagaimana masing-masing menanggapai kejadian hari ini. Menarik mengamati
bagaimana cara mereka menyampaikan tanggapan.
Maka dari itu,
saya akan perlihatkan tanggapan dari 4 perusahaan tersebut di sini :D
(1) Blue Bird
Group
Pagi hari sebelum
demo terjadi, Blue Bird Group menyatakan bahwa, "Terkait dengan isu yang
beredar, kami memastikan bahwa Blue Bird akan tetap beroperasi dan melayani
penumpang seperti biasa. Terima kasih."
Maka, dari sekian
pengemudi yang demo, memang masih banyak tetap beroperasi kan. Eh malah diajak
demo juga. Hahaha.
Ketika masyarakat
melihat bahwa demo berlangsung anarkis, Blue Bird Group tidak tinggal diam.
Mereka mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan, "Manajemen Blue Bird
menyesalkan aksi unjuk rasa hari ini yang diwarnai dengan tindakan anarkis oleh
sejumlah peserta unjuk rasa", yang disampaikan dalam beberapa twit.
Menarik mengamati
cara penyampaian pernyataan tersebut di Twitter. Blue Bird Group
menyampaikannya tanpa ada penyingkatan huruf satu pun dan dengan komposisi
kalimat yang efektif per twitnya. Saya suka sekali dengan gaya seperti ini.
Singkat, padat, pas!
![]() |
Blue Bird Group |
(2) GO-JEK
Sebagai salah
satu perusahaan yang memerhatikan keselamatan sebagai hal utama, GO-JEK
memberikan himbauan kepada penumpang dan driver untuk menghindari area-area
terjadinya demonstrasi.
Sampai akhirnya
Nadiem Makarim selaku CEO mengeluarkan pernyataan resmi yang disampaikan
melalui akun GO-JEK bahwa, "Kekerasan bukan bagian dari budaya GO-JEK. ...
... ... Keselamatan adalah hal yang utama."
GO-JEK, memilih
menyampaikan pernyataan resmi kepada rekan Driver GO-JEK melalui gambar di
twitnya. Hal ini menjadi sangat efektif, karena GO-JEK bisa mempin twit gambar
tersebut di profilnya. Mantap.
![]() |
GO-JEK |
(3) Grab
Grab menyampaikan
himbauannya melalui Twitter. Pesan utamanya, "Kami menghimbau seluruh
penumpang dan mitra pengemudi untuk tetap tenang, tidak terprovokasi untuk
tidak melakukan tindakan anarkis & menghindari area-area demonstrasi."
Mereka
menyampaikan himbauan dalam beberapa twit. Berbeda dengan Blue Bird Group yang
hanya menggunakan angka per twitnya, Grab memilih menyampaikan kalimat sesuai
jumlah karakter yang tersedia. Ketika kalimat tersebut belum selesai, Grab
menuliskan kata "(Con)". Selain itu, di setiap akhir twit juga
digunakan (angka) untuk menandakan urutan twit.
![]() |
Grab Indonesia |
(4) Uber
Menarik melihat
reaksi Uber di Twitter terhadap apa yang terjadi hari ini di Jakarta. Saat
perusahaan lain berkomentar atau mengeluarkan pernyataan yang berkaitan dengan
"untuk tidak anarkis" dan "keselamatan adalah yang utama",
Uber berbeda.
Saya melihat Uber
mencoba meraih keuntungan dari apa yang terjadi dengan "menonaktifkan
Surge" kepada para penumpang. Surge adalah biaya tambahan yang ditambahkan
saat jam-jam sibuk.
Hal ini kemudian
saya rasa adalah salah satu langkah cerdas menggaet simpati dan minat konsumen
untuk menggunakan Uber. Seperti yang saya bilang, cerdas. Terbukti dari
komentar beberapa netizen yang memuji apa yang dilakukan oleh Uber.
![]() |
Uber Jakarta |
Well. Itulah
beberapa hal yang saya perhatikan saat kejadian demonstrasi pengemudi taksi
berlangsung tadi pagi. Sebenarnya, saya berpikir, "Bukankah ini persaingan
antar perusahaan? Mengapa jadi para pengemudi yang repot-repot di jalan?"
Itulah yang menyebabkan saya memilih untuk mengamati, apa yang akan dilakukan;
atau pernyataan apa yang akan dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan.
Khususnya, melalui Twitter.
Semoga
bermanfaat. Terutama bagi praktisi media sosial, terkait hal-hal macam apa yang
bisa dilakukan untuk menyampaikan tanggapan terkait sebuah peristiwa melalui
Twitter. Bagaimana perusahaan kita bisa terkait dengan masyarakat melalui isu
yang sedang ramai.
Kalo
kamu, apa yang kamu pikirkan terkait hal ini? Share ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar