29 April 2014

AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG



AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG 




“Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang kita sungguh bangga padanya? 

Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inilah kisah tentang hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya. 

Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat mengatakannya.”




Buku ini berhasil mengingatkanku pada masa kecilku dulu ketika Mama meninggal pas aku di Pondok. Hhe. 

Lewat buku ini aku belajar untuk tidak selalu merasa bahwa akulah yang paling benar dan tahu segalanya. Hal ini tergambar jelas di akhir cerita. 

Salah satu quote  yang aku kutip, “Bumi ini terbentang luas. Ada banyak hal yang kita tidak ketahui. Ketika kita tidak tahu, bukan berarti kita buru-buru menyimpulkan tidak mungkin. Kita saja yang belum tahu.” 

Beberapa hal juga mengajarkan supaya gak suka berburuk sangka. Berbaik sangkalah, mungkin kitanya aja yang belum tahu. Hehehe. 

Ada sebuah narasi dari Dam ketika temannya, Retro, pernah baca novel lalu sesengukan? Itu pula yang terjadi padaku. 

Sekali lagi, cerita tentang Ayahlah yang membuatku begitu. Sebelumnya, aku merasakan hal itu ketika baca kumcer di Pondok dulu. Hha. 

Buku ini jadi salah satu pengingat untuk lebih menghargai orang tua kita. Bahkan Taani, salahs atu tokoh, diceritakan bahwa perkebunan bunganya terinspirasi dari cerita Ayah. Begitupun Dam. Terlihat banyak hal yang merupakan pengaruh, inspirasi, dari cerita-cerita Ayah bagi keberlangsungan karirnya. 

Akhir kata, semoga kita bisa banyak mengambil makna positif dari buku ini. 

~ Peace, Love, aand Gaul ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar